Jumat, 20 Juli 2012

Sebuah Nama Penuh Perjuangan

ku masih teringat hari itu, tepat tanggal 10 juni 2012 disaat seluruh komponen mahasiswa dalam satu ikatan berdiskusi tentang evaluasi masa kepemimpinan yang akan berakhir beserta program-program kerja apa yang sudah dan belum terlaksana. aku duduk didepan belasan pejuang serta membawa sebuah palu yang dianggap benda yang sangat keramat dikelas itu. alotnya perbincangan saat itu membuat jantung yang tadinya tenang menjadi berdetak menentu. waktu terus bergulir hingga petang datang menjelang seakan-akan mengisyaratkan semua harus berakhir, bermunculan suara dari pesan hingga pandangan yang menyorot layaknya aku yang tertuduh. ku ingat jelas ketika semua keputusan itu diambil dan disepakati bersama bahwa "Sang Pencerah" baru akan dilahirkan.

terbesit dalam fikiran apa nama yang pantas untuk bocah kecil itu, ku sadari kemampuan diri membatasi langkah ini, namun sebuah batin yang hebat menguatkan percaya diriku, binar cahaya berakhir sia-sia jika tak dapat menyinari kegelapan, sinar haruslah berpijar, cahaya haruslah menerangi, dan hidup haruslah memberi dan berbagi. dari kisah perjalanan ini berdirilah sebuah sosok yang tegap tanpa kesombongan hati dengan semangat cinta kasih dan ketulusan hati "RAUSYAN FIKR"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar